Blue Robo in Cage
(Dengan barang-barang dan peralatan seadanya)
Emm, saya di sini hanya ingin sedikit berbagi dengan apa yang saya kerjakan di sela-sela ke(tidak)sibukan saya. Foto-foto ini merupakan salah satu hasil keisengan saya dengan beberapa barang bekas dan barang lama. Jadi saya hanya ingin menyampaikan bahwa dengan barang-barang yang bukan baru dan bukan mahal bisa digunakan untuk sesuatu yang sifatnya (sedikit) REUSE dan ISENG. :D
Kalau dari konsepnya sendiri, tidak ada konsep yang benar-benar konsep, haha. Hanya ingin memanfaatkan barang-barang di sekitar saya untuk sesuatu yang disebut iseng tadi. Tapi yang jelas seperti pada judul, yakni sebuah robot yang seolah-olah sedang dikerangkeng seperti layaknya di pelem-pelem (film-film). :D
Mainan atau replika robot yang berwarna biru ini saya beli dengan harga yang relatif murah jika dikurs-kan ke dalam rupiah. Ya, saya tidak beli di Indonesia. Bukannya sombong, tapi itu dibeli saat saya dan teman-teman seangkatan sedang mengadakan (semacam) studi banding ke Malaysia dan Singapura untuk keperluan studi kami. Kegiatan ini kami sebut dengan KKA (Kuliah Kerja Arsitektur). Mainan ini saya beli di kota Malaka (Malaysia) di tempat yang mungkin bisa dibayangkan seperti emperan Malioboro-nya Jogja. Mainan ini dibuat dari bahan sederhana, dan yang membuat ini sedikit "berharga" (punya harga) dikarenakan mainan ini merupakan buatan tangan sepenuhnya.
Bahan yang kedua adalah acrylic sisa (laser cutting) bahan maket punya teman saya. Jadi, teman saya sedang mengerjakan maket dengan bahan acrylic yang dipotong dengan menggunakan mesin laser, kemudian ada sisa yang cukup banyak. Lalu sisa-sisa tersebut saya minta dan saya bawa pulang. Acrylic sisa ini terdiri dari beberapa bentuk, kemudian saya susun sedemikian rupa agar dapat menjadi dasaran robot dan juga yang mengelilingi robot. Acrylic yang telah di laser cutting biasanya masih ada kertas yang melindungi di kedua sisinya. Nah, ini ada yang kertasnya saya lepas semua, ada yang saya lepas satu sisi, dan ada yang tidak saya lepas sama sekali.
Dari cahaya sendiri (waaa iki sok fotografi iki), pada dasarnya pakai 4 "lampu" atau sumber cahaya. Tentunya 4 lampu ini jangan dibayangkan seperti pada studio-studio foto lainnya yang memakai lampu sebenarnya. Sumber cahaya 1, dari depan objek dengan flash internal. Sumber cahaya 2 dari belakang objek dengan flash eksternal. Sumber cahaya yang ke-3 dan ke-4 dari samping kiri dan belakang saya. Sumber cahaya ke-3 memakai lampu yang ada di HP saya dengan jarak yang relatif dekat. Dan untuk sumber cahaya ke-4 memakai layar laptop yang jaraknya cukup jauh dari objek (mung dinggo genep-genep ben dadi papat, hahaha).
Di sini saya hanya ingin menyampaikan bahwa tidak selamanya barang bekas itu bekas dan barang murah itu murahan. Banyak barang-barang di sekitar kita yang mungkin bisa digunakan kembali untuk sesuatu yang lebih berharga, setidaknya bagi diri kita sendiri. Kita diberikan otak oleh Tuhan untuk berpikir dan melatih kreatifitas kita. Kita juga diberikan tangan dan kaki untuk "bergerak", bergerak di sini berarti action. Tidak semua orang yang bisa berpikir, bisa juga untuk beraksi begitu juga sebaliknya. Sesuatu yang besar itu berasal dari sesuatu yang kecil.
Feel free to comment. Thanks. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar